top of page

Limpa Manusia: Anatomi, Fungsi, dan Manfaat

Updated: Jan 3

Limpa adalah organ penting dalam tubuh manusia yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Meskipun berukuran kecil, limpa memiliki fungsi yang vital dalam menyaring darah, melawan infeksi, dan mendaur ulang sel darah merah. Artikel ini akan membahas anatomi, fungsi, dan manfaat limpa manusia, serta penyakit yang dapat memengaruhinya.



Anatomi Limpa Manusia

Limpa merupakan organ terbesar dalam sistem limfatik yang terletak di rongga perut kiri atas, di antara lambung dan diafragma. Lebih tepatnya, limpa berada di belakang lambung dan di depan serta bawah diafragma kiri setinggi tulang rusuk 9-10. Limpa berkembang di bagian kepala mesogastrium dorsal (dari lapisan kirinya) selama minggu keenam kehidupan intrauterin. Organ ini memiliki bentuk seperti kacang merah dan berwarna merah keunguan karena banyak mengandung pembuluh darah. Ukuran limpa pada orang dewasa sekitar 1 x 3 x 5 inci (3 x 8 x 13 cm) dengan berat sekitar 7 ons (200 g). Namun, ukuran dan berat limpa dapat bervariasi pada setiap individu, berkorelasi terutama dengan tinggi badan, berat badan, dan derajat kongesti akut, tetapi tidak dengan jenis kelamin atau usia.


Limpa dibungkus oleh lapisan jaringan ikat tipis yang disebut kapsul1. Kapsul ini terdiri dari jaringan fibroelastik padat tidak teratur yang mengandung sel kontraktil yang disebut miofibroblas. Miofibroblas menghasilkan kontraksi lemah pada kapsul, yang membantu mengeluarkan darah yang disimpan di dalam limpa ke dalam sirkulasi. Di bawah kapsul terdapat dua jenis jaringan: pulpa merah dan pulpa putih. Pulpa merah berfungsi untuk menyaring darah dan mendaur ulang sel darah merah, sedangkan pulpa putih berperan dalam sistem kekebalan tubuh.


Secara anatomis, limpa memiliki:

  • Dua permukaan: diafragma (cembung dan halus) dan visceral (cekung dan tidak rata). Permukaan diafragma menghadap diafragma, sedangkan permukaan visceral bersentuhan dengan organ-organ di sekitarnya.

  • Tiga batas: superior, inferior, dan intermediate. Batas superior memiliki takik di ujung anterior.

  • Hilus: celah di dekat batas medial limpa, tempat masuk dan keluarnya pembuluh darah limpa (arteri dan vena splenikus) dan saraf.

Letak limpa yang berdekatan dengan organ lain, seperti lambung, ginjal kiri, dan pankreas, membuat permukaan visceral limpa memiliki beberapa lekukan. Sebagai contoh, fundus lambung menyebabkan lekukan paling cekung pada limpa.


Fungsi Limpa Manusia

Limpa memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia, antara lain:

  • Menyaring darah: Limpa berperan sebagai filter darah, membuang sel darah merah yang tua, rusak, atau abnormal. Sel darah merah yang sehat akan melewati limpa dan terus bersirkulasi dalam aliran darah.

  • Mendaur ulang sel darah merah: Sel darah merah yang rusak akan dipecah di dalam limpa oleh makrofag. Komponen yang masih berguna, seperti zat besi, akan disimpan dalam bentuk feritin atau bilirubin dan akhirnya dikembalikan ke sumsum tulang untuk pembentukan hemoglobin. Hemoglobin adalah protein penting dalam darah yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

  • Memproduksi sel darah putih: Limpa memproduksi limfosit, yaitu jenis sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi. Limfosit akan diaktifkan ketika terdapat mikroorganisme asing, seperti bakteri atau virus, dalam darah.

  • Menyimpan darah: Limpa dapat menyimpan sejumlah darah cadangan dan sel darah putih, termasuk limfosit dan trombosit. Darah cadangan ini akan dilepaskan ke dalam sistem sirkulasi ketika tubuh membutuhkan tambahan darah, misalnya saat terjadi perdarahan.

  • Mengatur cairan tubuh: Limpa membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.


Manfaat Limpa Manusia bagi Kesehatan

Fungsi limpa yang beragam memberikan manfaat penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan, antara lain:

  • Melawan infeksi: Limpa berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh dengan memproduksi sel darah putih dan antibodi yang melawan bakteri, virus, dan mikroorganisme penyebab penyakit. Limpa sangat penting dalam pertahanan tubuh terhadap bakteri berkapsul, seperti bakteri yang menyebabkan pneumonia dan meningitis.

  • Mencegah anemia: Dengan membuang sel darah merah yang tua dan rusak, limpa membantu menjaga jumlah sel darah merah yang sehat dalam tubuh dan mencegah anemia.

  • Membantu pembekuan darah: Limpa juga berperan dalam mengontrol jumlah trombosit, yaitu sel darah yang berperan dalam pembekuan darah.

  • Mempercepat penyembuhan: Limpa menghasilkan zat-zat yang berperan dalam proses peradangan dan penyembuhan luka.


Penyakit dan Kondisi yang Memengaruhi Limpa

Meskipun memiliki peran penting dalam tubuh, limpa bukanlah organ yang esensial untuk bertahan hidup. Manusia dapat hidup tanpa limpa, meskipun akan lebih rentan terhadap infeksi, terutama infeksi bakteri berkapsul. Beberapa penyakit dan kondisi yang dapat memengaruhi limpa antara lain:


Kondisi

Deskripsi

Penyebab

Gejala

Splenomegali

Pembesaran limpa

Infeksi, penyakit hati (seperti sirosis), kanker

Nyeri, perut terasa penuh, anemia

Hipersplenisme

Limpa terlalu aktif

Infeksi, penyakit autoimun

Anemia, leukopenia, trombositopenia

Pecah limpa

Robekan pada limpa

Cedera

Nyeri perut hebat, perdarahan

Asplenia fungsional

Limpa tidak berfungsi dengan baik

Cedera, penyakit tertentu

Peningkatan risiko infeksi dan perdarahan

Wandering spleen

Limpa berpindah dari posisi normal

Ligamen yang lemah

Nyeri perut, torsi limpa (memutar)

  • Splenomegali (pembesaran limpa) terjadi ketika limpa membesar akibat berbagai faktor. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti mononukleosis, infeksi parasit seperti toksoplasmosis, infeksi bakteri seperti endokarditis, kanker darah seperti leukemia dan limfoma, penyakit hati seperti sirosis, dan penyakit inflamasi seperti sarkoidosis, lupus, dan rheumatoid arthritis. Penyakit hati, seperti sirosis, dapat menyebabkan hipertensi portal, yaitu peningkatan tekanan darah di vena porta yang membawa darah dari organ pencernaan ke hati. Hipertensi portal dapat menyebabkan darah menumpuk di vena limpa, sehingga menyebabkan limpa membesar. Splenomegali juga dapat disebabkan oleh kelainan metabolik bawaan, seperti penyakit Gaucher dan penyakit Niemann-Pick, di mana zat-zat tertentu menumpuk di dalam darah dan organ, termasuk limpa. Splenomegali dapat menyebabkan rasa sakit, perut terasa penuh, anemia karena limpa menjebak dan menghancurkan sel darah merah yang sehat, dan peningkatan risiko infeksi.


  • Hipersplenisme terjadi ketika limpa terlalu aktif dan membuang sel darah sehat secara berlebihan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh peningkatan aktivitas kekebalan tubuh akibat infeksi atau penyakit autoimun. Hipersplenisme dapat menyebabkan anemia, leukopenia (kekurangan sel darah putih), dan trombositopenia (kekurangan trombosit).


  • Pecah limpa dapat terjadi akibat cedera, misalnya akibat kecelakaan atau benturan keras pada perut. Pecah limpa merupakan kondisi gawat darurat yang membutuhkan penanganan medis segera karena dapat menyebabkan perdarahan hebat di dalam perut.


  • Asplenia fungsional adalah kondisi di mana limpa tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini dapat terjadi akibat cedera atau penyakit tertentu. Asplenia fungsional dapat meningkatkan risiko infeksi dan perdarahan.


  • Wandering spleen adalah kondisi di mana limpa berpindah dari posisi normalnya di perut kiri atas. Kondisi ini terjadi karena ligamen yang menahan limpa di tempatnya lemah atau tidak ada. Wandering spleen dapat menyebabkan nyeri perut dan torsi limpa (memutar), yang dapat menyebabkan kematian jaringan.

Kanker limpa jarang terjadi, tetapi dapat terjadi.


Pengobatan dan Perawatan Penyakit Limpa

Pengobatan penyakit limpa bergantung pada jenis penyakit dan penyebabnya. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:

  • Pengobatan medis: Untuk splenomegali yang disebabkan oleh infeksi, dokter akan memberikan obat untuk mengatasi infeksi tersebut. Jika splenomegali disebabkan oleh kondisi lain, seperti penyakit hati atau kanker, pengobatan akan difokuskan pada penanganan kondisi yang mendasarinya.

  • Radioterapi: Dalam beberapa kasus, splenomegali dapat diobati dengan radioterapi dosis rendah untuk mengecilkan ukuran limpa.

  • Pembedahan: Splenektomi, yaitu operasi pengangkatan limpa, mungkin diperlukan jika limpa rusak parah, membesar secara signifikan, atau menyebabkan komplikasi serius. Dalam beberapa kasus, hanya sebagian limpa yang diangkat (splenektomi parsial).

  • Perawatan pendukung: Setelah splenektomi, pasien perlu mendapatkan vaksinasi dan antibiotik untuk mencegah infeksi. Pasien juga perlu menghindari olahraga kontak untuk mencegah cedera pada limpa. Penting untuk waspada terhadap tanda-tanda infeksi, seperti demam, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala parah, dan nyeri perut, dan segera mencari pertolongan medis jika muncul gejala-gejala tersebut.


Menjaga Kesehatan Limpa

Meskipun limpa dapat diangkat tanpa mengancam jiwa, menjaga kesehatan limpa tetaplah penting. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan limpa antara lain:

  • Konsumsi alkohol secukupnya: Alkohol dapat merusak hati, yang pada gilirannya dapat memengaruhi limpa.

  • Konsumsi makanan sehat: Diet seimbang dengan banyak buah dan sayur dapat membantu menjaga kesehatan limpa dan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.

  • Jaga berat badan ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit hati dan kondisi lain yang dapat memengaruhi limpa.

  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur: Pemeriksaan darah dan pemeriksaan fisik rutin dapat membantu mendeteksi masalah limpa sejak dini.

  • Kelola kondisi kronis: Kondisi kronis seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan hepatitis dapat memengaruhi fungsi hati dan limpa. Penting untuk mengelola kondisi ini dengan baik untuk menjaga kesehatan limpa.


Kesimpulan

Limpa adalah organ kecil dengan fungsi besar. Limpa berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh, penyaringan darah, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Meskipun manusia dapat hidup tanpa limpa, organ ini berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan kita dengan berbagai cara. Limpa membantu melawan infeksi, mendaur ulang sel darah merah, menyimpan sel darah dan trombosit, dan mengatur cairan tubuh.


Berbagai penyakit dan kondisi dapat memengaruhi limpa, mulai dari pembesaran limpa (splenomegali) hingga pecah limpa. Penting untuk memahami faktor-faktor risiko dan gejala-gejala yang terkait dengan masalah limpa agar dapat mengambil tindakan pencegahan dan mencari perawatan medis yang tepat jika diperlukan.


Dengan menjaga gaya hidup sehat, mengelola kondisi kronis, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, kita dapat menjaga kesehatan limpa dan mendukung fungsinya dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisan sistem tubuh kita.

 

Commentaires


  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey Facebook Icon

© 2024 by Universal Medicine - Universal Institute.

bottom of page